Arts
Bagiku warung kopi adalah rumah kedua. Tempat kau bertemu si pekat di kala penat. Tempat aku bisa tersenyum melihat tawamu saat kulempar jokes-jokes singkat.Bagiku warung kopi adalah rumah kedua.Tempat kali terakhir kita bertemu.Tempat saat kau menyodorkan sepucuk surat keemasan berpita dan bilang "lusa aku menikah."Kubaca lamat-lamat. Kubaca lagi lamat-lamat. Ada namamu di situ. Dan di sebelahnya ada nama sahabatku."Selamat ya", itu kata terakhirku sebelum keheningan panjang membekukan kopi panas yang baru saja datang.Bagiku warung kopi adalah rumah kedua.Tempat kau bisa memaniskan sesuatu yang ditakdirkan pahit. Setidaknya kau bisa menyeduh untuk menyudahi sedih yang sudah-sudah.